Mengapa Tidak, menjadi WIRAUSAHA !!
Alasan menjadi seorang Wirausaha
Sebuah negara dapat mencapai kemakmuran jika minimal 2,5 % dari penduduknya adalah seorang pengusaha
Sebuah kutipan yang mengisyaratkan bahwa suatu negara dapat mencapai
kemakmuran jika minimal 2,5% dari pendudukan adalah seorang pengusaha . berarti pengusaha atau wirausaha disini berperang penting untuk mencapai kemakmuran suatu negara.Orang bilang seorang itu menjadi pengusaha atau wirausahawan memang sudah di takdirkan begitu, sementara orang yang memilih sebagai pekerja memang sedang menjalankan takdirnya. Mungkin paradigma tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi sekarang. Sulitnya mencari kerja mendorong ide-ide kreatif untuk dapat menghasilkan uang sendiri. Dimulai dari hal yang kelihatannya kecil seperti pedagang kaki lima, hingga yang kelihatannya besar.
ALASAN BERWIRAUSAHA
banyak alasan kenapa kita mesti berwira usaha diantaranya :
1. peluangnya banyak
2. kita sendiri yang menjadi bosnya / kita yang menentukan segalanya
3. kita lbih sungguh-sungguh karena kita sadar semua itu akan kembali ke kita
4. keuntungannya tanpa batas asal kita mampu
5. kita menjadi lebih mampu menghadapi globalisasi
6. mencuiptakan lapangan pkerjaaan
7. mengurangi pengangguran, dll
Jiwa wirausaha atau enterpreneurship merupakan sesuatu
yang langka dan tidak dimiliki semua orang. Berwiraswasta atau
berwirausaha memerlukan keberanian dan tekad yang kuat serta halangan
yang tidak mudah. Harus ada semangat dan komitmen yang kuat serta siap
bersusah payah di awal untuk menuai kebahagiaan di akhir. Kemauan dan
tekada yang kuat merupakan modal utama dalam membangun sebuah usaha.1. peluangnya banyak
2. kita sendiri yang menjadi bosnya / kita yang menentukan segalanya
3. kita lbih sungguh-sungguh karena kita sadar semua itu akan kembali ke kita
4. keuntungannya tanpa batas asal kita mampu
5. kita menjadi lebih mampu menghadapi globalisasi
6. mencuiptakan lapangan pkerjaaan
7. mengurangi pengangguran, dll
Mengapa harus menjadi WIRAUSAHA ?? karena dengan wirausaha kamu nantinya akan punya sebuah bisnis yang bisa memperkerjakan teman-temanmu, bekerja untuk pertumbuhan bisnismu sendiri, dan tentu saja kalau kamu pandai mengelola usahamu, KAYA bukan lagi impian!
So, mau apa lagi? Berarti gak ada jalan lain khan kecuali menjadi pemilik usaha sendiri... Sebenarnya, menjadi pemilik usaha sendiri memiliki banyak sekali manfaat.
Pertama, kamu-lah yang membentuk masa depanmu sendiri lewat apa yang akan kamu kerjakan di perusahaan kamu sendiri.
Kedua, kamu bisa mengatur kehidupanmu dengan lebih bebas. Memiliki perusahaan sendiri berarti jam kerjamu bisa kamu atur sendiri, tidak terpancang seperti halnya menjadi karyawan. Tetapi, tetap aja disiplin menjadi nomor wahid kalau usahamu pingin berkembang dan bisa membesar terus...
Ketiga, kamu bisa lebih bebas berkreasi. Coba deh kamu pikirkan kalau kamu jadi karyawan? Kreativitasmu pasti akan dibatasi oleh serangkaian aturan perusahaan atau izin dari bosmu sendiri. Kalau punya perusahaan sendiri, kamu bakal bisa menyalurkan kreativitas untuk bisnismu sendiri sesuka hatimu. Semakin kreatif kamu, usahamu juga bakalan bisa maju. Yang mengaturmu hanyalah mekanisme pasar, kamu harus berpikir kalau kreativitasmu bisa diterima pasar!
Keempat, kamu bisa memberi lapangan pekerjaan yang sudah semakin sempit. Kalau usahamu mau berkembang, kamu harus rela untuk bisa berbagi tugas dengan orang lain. Tidak mungkin semua pekerjaan akan bisa kamu tangani sendiri tanpa kehadiran orang lain. Jadi, setiap wirausaha pasti memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bisa berkarya bersama kamu. Top abis gak tu??
Kelima, kamu bisa lebih nyata berbuat untuk bangsa dan negara. Kayaknya yang satu ini memang rada muluk-muluk, tapi percayalah dengan menjadi pemilik usaha mandiri, kamu akan bisa lebih banyak berbuat untuk bangsa dan negara. Pertama, kamu pasti nantinya akan menjadi wajib pajak dan membayar pajak atas penghasilan usahamu. Kedua, kamu memberi tambahan lapangan pekerjaan walaupun hanya untuk seoran saja. Ketiga, kamu juga bisa memberi inspirasi ke orang lain-yang lebih banyak lagi-untuk semakin mau menjadi wirausaha... Berarti kamu khan bakal memberikan kontribusi ke negara yang lebih besar lagi khan?
So, mengapa Tidak menjadi wirausaha? Tetapkan hati, jadilah WIRAUSAHA saat ini juga^^
Dalam membangun wisausaha
-harus tentukan visi dan misi usaha
-target pasar
-konsep usaha
-strategi pengembang
-serta pengembangan usaha
ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mendapatkan ide bisnis.
Minat. “Pikirkan apa yang benar-benar Anda ingin lakukan. Mungkin sesuatu yang biasa dikerjakan di kantor Anda dulu, meskipun Anda tak menyukainya, atau justru sangat Anda sukai. Apapun bentuknya, hal tersebut bisa mengajarkan baik-buruk yang mungkin akan muncul saat memulai bisnis,” ungkap Tara Gentile, konsultan wirausaha.
Guillebeau juga menyarankan untuk mendengarkan saran dari orang-orang terdekat, dan berkonsultasi dengan konsultan bisnis. Kemudian mulailah untuk membuat blog yang menjelaskan tentang bisnis Anda, membuka rekening khusus untuk bisnis, lalu mulai berbisnis.
Motivasi. Selain uang untuk menambah penghasilan, sebaiknya cari motivasi lain Anda untuk mulai berbisnis. Menurut Johnson, motivasi selain tambahan penghasilan akan membantu Anda agar tak hanya berorientasi pada uang semata. “Bagi saya, ini adalah suatu bentuk perlindungan dan upaya untuk menghindarkan keluarga saya dari pengalaman buruk tentang banyaknya slip tagihan yang datang,” tukas Johnson.
Motivasi lain yang bisa menjadi alasan untuk berwirausaha adalah mungkin untuk membantu biaya pengobatan salah satu anggota keluarga. Mengetahui motivasi lain selain uang juga akan membuat Anda lebih mudah bertahan untuk melewati segala tantangan yang ada.
Side job. Terkadang orang selalu takut untuk memulai segala sesuatunya dari bawah, karena akan mempertaruhkan semua yang sudah didapatkan dari pekerjaan tetap. Memiliki pekerjaan sampingan tak hanya membuat Anda menjalankan sebuah bisnis baru dengan resiko kecil, tapi juga sekaligus sebagai rencana cadangan jika suatu saat Anda bermasalah dengan pekerjaan Anda.
“Para pekerja pun akan berpikir tentang kestabilan ekonomi perusahaan, meski tak benar-benar hancur, Anda tahu bukan hal yang baik jika hanya tergantung pada perusahaan,” ungkapnya. Menurut survei yang dilakukan Elance, sebuah perusahaan freelance market, tiga dari 10 responden tetap bekerja di perusahaan sembari berwirausaha.
Jangan menjual barang yang sama. Slim mengingatkan bahwa dalam berwirausaha, Anda sebaiknya tidak menjual produk yang sejenis dengan yang diproduksi oleh perusahaan Anda. Karena bisa saja, perusahaan Anda akan mengklaim berbagai produk yang Anda ciptakan saat Anda masih berada dalam jam kerja perusahaan.
nah dalam menciptakan sebuah produk usaha berbeda dan unik itu penting ,agar mudah di ingat dan dikenali sehingga menjadi ciri khas dalam usaha tersebut.
Marketing paling bagus adalah "Word of mounth Marketing"
contohnya : telah ada testimoni dalam suatu produk,
Testimonial adalah komentar, saran, atau opini yang diberikan oleh seseorang terhadap sesuatu (orang, produk, perusahaan, organisasi, dll) dari sudut pandangnya masing-masing dan biasanya bernada memuji.
Sebagai contoh umum untuk testimonial ini bisa kita jumpai di situs facebook. Seorang member facebook dapat memberikan testimoni kepada member lainnya.
Di dunia bisnis, testimonial biasanya digunakan
sebagai salah satu strategi dalam memasarkan produk, dengan tujuan untuk
meyakinkan atau mempengaruhi calon konsumen (pelanggan). Secara
psikologis, kita akan tertarik dengan suatu barang apabila ada orang
lain yang mengatakan bahwa barang tersebut bagus.
Testimonial juga banyak
kita jumpai di situs-situs afiliasi, yang biasanya menampilkan
testimonial secara mencolok, bahkan terkesan dibuat-buat (rekayasa). Dan
biasanya testimonialnya diisi oleh perorangan, tidak mewakili
organisasi atau perusahaan, karena memang konsumen atau anggotanya
biasanya bertindak selaku pribadi (perorangan).
Mungkin kita tidak sadar, bahwa sebenarnya
testimoni-testimoni yang kita baca itu diantaranya ada yang palsu atau
rekayasa, dengan kata lain testimoni buatan sendiri yang dibuat
seakan-akan testimoni dari orang atau pihak lain. Testimoni seperti ini
sama saja artinya dengan memuji diri sendiri.
Bagaimana membedakan antara testimoni yang asli
dengan yang palsu? Untuk situs afiliasi memang susah membedakannya,
karena testimoni di situs afiliasi ini data yang memberikan testimoni
tidak harus ditulis secara lengkap (untuk menjaga privasi), cukup dengan
nama dan email yang biasanya disamarkan (dipangkas beberapa digit).
Beda lagi dengan situs bisnis (situs perusahaan rental komputer misalnya), dalam hal ini situs perusahaan yang klien atau customer-nya
merupakan sebuah perusahaan juga, kita dapat membedakan apakah
testimonialnya asli atau palsu. Caranya, perhatikan baik-baik apakah
testimoninya dilengkapi dengan data nama perusahaan pemberi testimoni
atau tidak. Apabila tidak ada, atau hanya mencantumkan nama orangnya saja, bisa dipastikan testimonial tersebut PALSU.
Kalau untuk testimonial palsu, puluhan bahkan ratusan
juga bisa dibikin. Tinggal ketik, ngarang yang baik-baik, bla bla bla
…(paling bengkak jari). Kemudian cantumkan nama orangnya, ngarang aja, kalau kesulitan nyari nama, masukin aja nama-nama teman, saudara atau tetangga, misalnya saja: Anto, Anti, Toto, Titi, dan lain sebagainya. Sebagai contoh:
”Saya sangat puas dengan produk anda, produk anda mak-nyos sekali ….”
<< Titi Ratu Testi >>
<< Titi Ratu Testi >>
Kalau demikian, kenapa tidak membuat saja testimonial
palsu yang mencantumkan data lengkap nama perusahaannya? Perusahaan
yang sudah eksis pasti tidak akan berani dan gegabah untuk melakukan hal
tersebut, karena tidak mau ambil resiko kena komplen atau bahkan tuntutan.
Jadi, untuk memastikan kalau sebuah testimoni itu
asli atau tidaknya, dilihat dari data pemberi testimoni tersebut, apakah
data nama perusahaannya dicantumkan atau tidak. Kalau yang tidak ada
itu nama orangnya tidak masalah, karena nama perusahaan sudah cukup untuk menjadikan kalau sebuah testimoni tersebut otentik.
Seperti halnya testimonial di situs kami,
yang kesemua testimoninya dilengkapi dengan nama perusahaan pemberi
testimoni. Dan memang disana tidak disebutkan nama orangnya, karena
untuk menjaga privasi orang tersebut dan juga untuk merahasiakannya dari
rival kami, hehehe.
Mulai sekarang, jangan langsung percaya dengan sebuah testimoni.
Manfaatkan teknologi. Twitter, blog, Facebook, dan
berbagai jejaring sosial lainnya merupakan salah satu cara yang paling
mudah untuk membangun sebuah bisnis kecil-kecilan. “Ini sangat mudah
dilakukan siapa saja, dan sangat mudah membuat website untuk menjual
produk Anda,” ungkap Slim. Jika dulu, lokasi usaha merupakan salah satu
halangan untuk menjual berbagai produk usaha Anda, maka kini Anda bisa
membuat sebuah website di kota asal Anda, dan menjual produk Anda ke
seluruh dunia.Tambah teman. Sekarang ini, pemasaran melalui blog dan internet seringkali berfokus pada pentingnya membangun satu merek untuk menggalang hubungan yang erat antara Anda dan pelanggan. Namun, Gentile mengatakan hal tersebut bukanlah menjadi tujuan utama. Website yang dikelolanya setiap hari dikunjungi 1.000 orang, dimana jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan blog-blog para bintang ternama. Namun, yang paling penting adalah berapa jumlah uang yang bisa Anda dapatkan dari pengunjung blog tersebut.
Berhenti berencana dan bergeraklah. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan untuk menjadi seorang wirausaha adalah terlalu lama berpikir dan menyusun rencana. “Sebagian besar orang sulit menemukan produk apa yang akan dijual. Mereka terlalu banyak berpikir detail, padahal yang dibutuhkan adalah keberanian untuk memulainya,” ungkap Slim. Terkadang, banyak orang takut untuk memulai usaha karena mereka khawatir akan gagal dan ditolak pasar.
Optimis. “Kesuksesan tidak akan datang dengan instan, tapi butuh proses. Namun, jika Anda memulainya dengan rasa pesimis, semuanya akan gagal,” ungkap Johnson. Inilah sebabnya keyakinan untuk berhasil dalam bisnis adalah hal yang sangat penting, karena berguna untuk memacu semangat Anda menghadapi setiap tantangan.
Menikmati hasil kerja keras Anda. Ada rasa puas dan kebanggaan tersendiri yang bisa Anda capai ketika Anda bisa menjalankan semua bisnis Anda dengan jerih payah Anda sendiri. Tak ada salahnya ketika bisnis Anda sudah membuahkan hasil, Anda sedikit menikmati liburan. Anda juga lebih bisa menikmati pekerjaan Anda dengan cara mengatur sendiri semua bisnis Anda dibandingkan saat Anda menjadi pekerja.